znews Soppeng-Proyek revitalisasi Satuan Pendidikan di UPT Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Soppeng Jalan Kayangan, Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, sedang berjalan.
Namun, proyek ruang praktik siswa TBSM, Laboratorium Komputer, 2 ruang kelas, serta toilet bernilai Rp1.990.622.000,00 milyar dari APBN Tahun Anggaran 2025 dengan pelaksana Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMKN 4 Soppeng, menuai sorotan lantaran diduga tidak sesuai bestek.
Dimana telah ditemukan galian pondasi yang tidak maksimal, bahkan pada beberapa titik tidak ditemukan galian sama sekali.
Ketua LPKN Soppeng Alfred, mengatakan bahwa, pondasi bangunan yang seharusnya menggunakan sistem "Cakar Ayam" sebagai standar konstruksi bangunan permanen diduga tidak diterapkan sama sekali.
Ia mengungkapkan, dangkalnya galian pondasi itu dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan siswa dan guru dikemudian hari.
"Kemungkinan pelaksana proyek mau untung "gede"sehingga terkesan dikerjakan asal asalan,"kata Alfred kepada wartawan pada Senin (8/9).
Sementara, Kepala SMKN 4 Soppeng, H. Kadir, saat dihubungi wartawan untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan penyimpangan proyek tersebut, enggan memberikan jawaban.
Hingga berita ini dipublikasikan belum ada klarifikasi dari pihak Sekolah maupun pelaksana.Namun Upaya konfirmasi akan dilakukan untuk pemberitaan selanjutnya.
Laporan: April
0 Komentar