Gelombang kekhawatiran melanda Amerika Serikat seiring dengan merebaknya kembali kasus campak. Peningkatan signifikan kasus di tahun 2024 dan laporan kematian pertama sejak 2015 memicu kewaspadaan di kalangan ahli kesehatan masyarakat.
Hingga akhir Februari, lebih dari 140 kasus telah terkonfirmasi di berbagai negara bagian. Penyakit yang sangat menular ini membawa risiko komplikasi serius, bahkan kematian, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.
Menurut laporan CNN, lonjakan kasus campak secara nasional pada tahun 2025 diduga kuat berasal dari wabah yang terjadi di Texas Barat. Tragisnya, seorang anak yang dirawat di rumah sakit akibat penyakit ini dilaporkan meninggal dunia.
Campak, yang sebelumnya dinyatakan telah diberantas di AS pada tahun 2000, kini kembali mengancam. Meskipun kasus impor selalu menjadi kemungkinan, risiko penyebaran seharusnya minimal jika tingkat vaksinasi tetap tinggi. Namun, kenyataannya menunjukkan penurunan cakupan vaksinasi di kalangan anak-anak.
Wabah besar pada tahun 2019, terutama di komunitas Yahudi Ortodoks di New York yang tingkat imunisasinya rendah, sempat mengancam status eliminasi campak di AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa jika wabah terus berlanjut selama lebih dari setahun, Amerika Serikat berpotensi kehilangan status eliminasi campaknya.
Amerika Serikat menargetkan tingkat vaksinasi sebesar 95%, namun cakupan di antara anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) telah menurun di bawah angka tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Data menunjukkan penurunan penyelesaian rangkaian vaksin MMR dari 95,2% pada tahun ajaran 2019-2020 menjadi 92,7% pada tahun ajaran 2023-2024. Akibatnya, diperkirakan sekitar 280.000 anak menjadi rentan terhadap penyakit ini.
Pentingnya Vaksinasi: Vaksinasi tetap menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran campak dan melindungi populasi yang rentan. Upaya peningkatan cakupan vaksinasi harus menjadi prioritas untuk menghindari wabah yang lebih besar dan mempertahankan status eliminasi campak di AS.
Untuk Berita/Artikel menarik lainnya Silahkan kunjungi Media Network
https://treninfo.com
0 Komentar