Cari Blog Ini

Breaking News

Kesejahteraan dan Integrasi Politik: Menjembatani Kesenjangan untuk Masyarakat yang Lebih Harmonis

Pemimpin yang menjanjikan kesejahteraan seringkali mengabaikannya demi mempertahankan kekuasaan dan memonopoli ekonomi. Institusi ekonomi yang ekstraktif, yang dirancang untuk memeras kekayaan negara, memperkaya elit dan menghambat kemajuan ekonomi.

Kesejahteraan hanya dapat terwujud jika pemimpin melepaskan hak istimewa dan mengurangi monopoli kekuasaan. Namun, mewujudkan kesejahteraan sangat sulit, terutama jika terkait dengan kepemimpinan yang otoriter.

Integrasi politik, yang bergantung pada kesejahteraan, menjadi sulit dicapai karena persaingan politik yang konfliktual. Elit yang mempertahankan monopoli ekonomi dan politik seringkali meninggalkan demokrasi, yang mengarah pada disintegrasi politik.

Pemimpin otoriter, seperti Fujimori dan Chaves, naik ke tampuk kekuasaan melalui cara-cara demokratis tetapi kemudian membungkam demokrasi untuk mempertahankan dominasi mereka. Mereka menjanjikan kesejahteraan tetapi mengutamakan kekuasaan mereka sendiri.

Negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin sering dipimpin oleh orang-orang kuat otoriter yang meninabobokan pendukung mereka dengan janji-janji populis dan meninggalkan demokrasi dengan dalih menjaga integrasi politik.

Indonesia juga menghadapi risiko era orang kuat otoriter, dengan elit yang membangun institusi politik dan ekonomi ekstraktif yang menggerogoti demokrasi. Jika hal ini terus berlanjut, integrasi politik Indonesia dapat terancam.

0 Komentar

© Copyright 2022 - ZNEWS