:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5135589/original/078950700_1739779452-IMG-20250217-WA0007.jpg)
Wali Kota Bandung terpilih, Muhammad Farhan, mengunjungi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkonsultasi dan menjajaki kerja sama dalam pencegahan korupsi di Kota Bandung. Koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat Bandung, ujar Farhan.
Farhan menekankan pentingnya pendidikan, pencegahan, koordinasi, dan supervisi dalam pemberantasan korupsi. Ini menjadi dasar untuk perbaikan, katanya.
Sementara itu, Asisten Pidana Khusus Kejati Jabar, Dwi Agus Afrianto, mengonfirmasi penyegelan lahan Kebun Binatang Bandung yang dilakukan pekan lalu. Penyegelan dilakukan setelah Pengadilan Tipikor Bandung mengeluarkan surat penetapan sita.
Penyegelan mencakup enam aset milik Yayasan Margasatwa, termasuk kantor operasional, gedung, dan gudang. Namun, Kebun Binatang Bandung tetap diizinkan beroperasi.
Kejati Jabar telah menahan dua tersangka, Sri Devi dan Raden Bisa Bratakusuma, dalam kasus dugaan penguasaan lahan Kebun Binatang Bandung secara ilegal. Mereka diduga tidak menyetorkan keuntungan pengelolaan kebun binatang ke kas daerah.
Kejati mengusulkan agar Kebun Binatang Bandung dikelola oleh pihak ketiga yang lebih kompeten. Pj Wali Kota Bandung, A Koswara, memastikan karyawan akan tetap bekerja seperti biasa.
Koswara menyatakan bahwa permasalahan hanya ada pada badan pengelola. Apakah badan pengelola akan tetap berbentuk badan usaha atau yayasan, kami serahkan kepada persatuan Kebun Binatang untuk menyeleksi pengelola yang baru, katanya.
(5 Februari 2025)
0 Komentar